Cari Blog Ini

Kamis, 15 Maret 2012

Tugas 2 Bahasa Indonesia (metode)

Metode Penalaran ada 2 :
·        Metode deduktif
·        Metode induktif

Metode deduktif
Metode berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.
Metode ini diawali dari pebentukan teori, hipotesis, definisi operasional, instrumen dan operasionalisasi. Dengan kata lain, untuk memahami suatu gejala terlebih dahulu harus memiliki konsep dan teori tentang gejala tersebut dan selanjutnya dilakukan penelitian di lapangan. Dengan demikian konteks penalaran deduktif tersebut, konsep dan teori merupakan kata kunci untuk memahami suatu gejala.
Penalaran Deduktif ada 2 macam yaitu :
·         Silogisme : Silogisme disusun dari dua proposisi (pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan). Dengan kata lain silogisme merupakan rangkaian 3 buah pendapat, yang terdiri dari 2 pendapat dan 1 kesimpulan.

·         Entimen : Entimen adalah penalaran deduksi secara langsung. Premis silogismenya dihilangkan karena sudah diketahui.
Contoh :
Bentuk silogisme
P1 = Mereka yang sudah memenuhi syarat bisa naik tingkat.
P2 = Kangin sudah memenuhi syarat.
K  = Kangin bisa naik tingkat.
Bentuk entimem
a. Dengan menghilangkan P1
 Kangin sudah memenuhi syarat, jadi ia bisa naik tingkat.
b. Dengan menghilangkan P2
 Mereka yang sudah memenuhi syarat bisa naik tingkat; karena itu Kangin bisa naik tingkat
Metode induktif
Metode berpikir induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum. Hukum yang disimpulkan difenomena yang diselidiki berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diteliti. Generalisasi adalah bentuk dari metode berpikir induktif.
Penalaran Induktif ada 3 macam yaitu :
·         Generalisasi sempurna :  Generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penyimpulan diselidiki. Generalisasi ini memberikan kesimpulan yang amat kuat meski pasti ada yang terlewat belum diselidiki.
Contoh :
Jika dipanaskan, besi memuai.
Jika dipanaskan, baja memuai.
Jika dipanaskan, tembaga memuai.
Jadi, jika dipanaskan semua logam akan memuai.
·         Generalisasi tidak sempurna : Generalisasi berdasarkan sebagian fenomena untuk mendapat kesimpulan yang berlaku pada fenomena sejenis yang belum diselidiki.
Contoh : Setelah kita menyelidiki sebagian bangsa Indonesia bahwa mereka adalah manusia yang suka bergotong-royong, kemudian kita simpulkan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang suka bergotong-royong.
·         Analogi : Membandingkan dua hal yang banyak persamaannya. Kesimpulan yang diambil dengan jalan analogi diambil dari beberapa pendapat khusus, dengan cara membandingkan situasi yang satu dengan yang sebelumnya.
 Contoh :  Para atlet memiliki latihan fisik yang keras guna membentuk otot-otot yang kuat dan lentur. Demikian juga dengan tentara, mereka memerlukan fisik yang kuat untuk melindungi masyarakat. Keduanya juga membutuhkan mental yang teguh untuk bertanding ataupun melawan musuh-musuh di lapangan. Oleh karena itu, untuk menjadi atlet dan tentara harus memiliki fisik dan mental yang kuat.
 sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar